Infrastruktur Tetap Dipacu, BUMN Siap Tangkap Peluang
14/08/2020 0

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet rencana pembangunan proyek infrastruktur menjadi angin segar bagi emiten BUMN dan anak usaha di sektor infrastruktur serta transportasi dan logistik. Anggaran ribuan triliun akan menjadi penawar setelah periode berat akibat pandemi Covid-19. Pemerintah menetapkan anggaran pembangunan infrastruktur senilai Rp6.445 triliun dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020—2024. Secara detail, anggaran pemerintah (APBN) sebesar 37 persen atau Rp2.385 triliun, BUMN sebesar 21 persen atau Rp1.353 triliun, dan swasta sebesar 42 persen atau Rp2.707 triliun. RPJMN itu menunjukkan harapan partisipasi swasta yang lebih besar dari BUMN dan anggaran pemerintah. Pasalnya, dalam RPJMN 2015—2019, anggaran negara mencapai 41 persen, swasta 37 persen, dan BUMN 22 persen.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mahendra Wijaya mengatakan perseroan masih menganggap bahwa program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur adalah peluang yang baik bagi pertumbuhan perseroan ke depan. Pihaknya menyebut periode 2020 tekanan sangat berat akibat dari pandemi Covid-19.

“Tetapi, WIKA memiliki kesiapan untuk kembali tumbuh bilamana kondisi sudah lebih baik,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (13/8/2020). Mahendra menjelaskan bahwa perseroan tidak melakukan pengurangan sumber daya dalam kondisi pandemi. Menurutnya, kemampuan bertahan emiten berkode saham WIKA itu cukup baik dan masih bisa berproduksi.

“Sehingga masih bisa menghasilkan profit walaupun tidak sebesar di kondisi normal sambil menunggu kondisi kembali membaik. Intinya sumber daya perusahaan dalam keadaan siap untuk menangkap peluang ke depan dan kembali tumbuh seperti sebelumnya,” paparnya. President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Destiawan Soewardjono mengungkapkan optimistis akan dapat berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan infrastruktur konektivitas. Menurutnya, pemerintah masih memiliki cukup banyak target yang harus diselesaikan. “Kami memiliki pengalaman dan skala ekonomi yang besar untuk dapat mendukung pencapaian target-target pemerintah untuk memajukan infrastruktur Indonesia. Pengalaman yang kami kumpulkan dari pembangunan infrastruktur dalam negeri ini akan kami bawa sebagai bekal berharga untuk menjadi pemain di pasar global,” jelasnya.

Sementara itu, Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Eka Setya Adrianto mengatakan fokus utama perseroan yakni memperkuat struktur modal khususnya di tengah pandemi Covid-19. Untuk berkembang lebih lanjut, korporasi tol milik negara itu perlu memperkuat ekuitas perusahaan melalui berbagai iniatif keuangan yang ada “Kuncinya perkuatan struktur modal,” jelasnya. Di lain pihak, Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Amri Yusuf mengatakan perseroan akan terus melakukan upaya peningkatan layanan, kecepatan, dan menjaga keandalan armada kapal tunda sesuai kebutuhan pelanggan. Emiten berkode saham IPCM itu juga memenuhi aspek keselamatan pelayaran dalam hal mendukung kelancaran sistem logistik nasional. “IPCM juga melakukan berbagai upaya untuk menangkap peluang pasar lebih besar di Terminal untuk Kepentingan Sendiri [TUKS] dan Terminal Khusus [Tersus] pada situasi new normal ini termasuk menjaga likuiditas serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam melayani pelanggan serta mendukung proses kerja,” ujarnya.

Author : M. Nurhadi Pratomo

Editor    : Rivki Maulana

Leave a comment