IPC Marine Buka Opsi Rights Issue
21/11/2021 0

JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) atau IPC Marine membuka opsi untuk penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue ke depannya guna meningkatkan kinerja perusahaan.

Direktur Utama IPC Marine Amri Yusuf mengatakan, perseroan memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan. “Kalau rencana itu memerlukan kapital besar yang tidak bisa didukung modal internal, maka mau tidak mau akan menambah modal. Pilihannya bisa rights issue. Kapan itu dilakukan belum bisa dijawab karena tergantung dari rencana yang kami siapkan,” kata dia dalam media gathering di Bali, baru-baru ini.

Amri menegaskan, saat ini, perseroan memiliki permodalan yang solid. Hingga kuartal III-2021, total ekuitas perusahaan mencapai Rp 1,28 triliun, meningkat 17% dibandingkan per Desember 2020 yang sebesar Rp 1,09 triliun.

Menurut dia, modal yang solid itu untuk memenuhi kebutuhan ekspansi perusahaan. Di sisi lain, publik yang memegang saham perseroan juga tergolong aktif bertransaksi. “Lantas, apakah ke depan free float akan kami tambah? Kami belum berani menjawab, karena itu otoritasnya berada di pemegang saham,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Teknik IPC Marine Muhammad Iqbal menyebutkan bahwa pada 2021 dan 2023, perseroan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 95 miliar untuk menambah empat armada yang terdiri atas tiga kapal pandu dan satu kapal tunda berkekuatan 2×200 horse power. “Penambahan armada ini bertujuan untuk meningkatkan level of service perusahaan,” jelas dia.

Senada dengan Iqbal, Direktur Keuangan dan SDM IPC Marine Rizki Pribadi Hasan juga mengungkapkan bahwa sejak 2018 hingga 2021, total belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan perseroan mencapai Rp 325 miliar dan hingga kini sudah terserap sekitar 65%.

Terkait investasi kapal, Rizki menambahkan, IPCM telah menggelar bidding untuk pembuatan kapal baru pada 4 November lalu dengan diikuti sebanyak 18 provider. Rencananya, pemenang lelang akan ditetapkan pada Desember agar pembuatan kapal baru dapat dieksekusi pada tahun ini.

“Jadi, 2021 kami mulai bidding dan jadwal pembuatan kapal akan selesai secara bertahap pada 2022 dan 2023. Biasanya, kalau motor pandu prosesnya memakan waktu sekitar 12 bulan, kalau kapal tunda 18 bulan. Makanya akan selesai pada 2022 dan 2023,” ujar Rizki.

 

Editor : Jauhari Mahardhika

Leave a comment