JAKARTADAILY.ID – PT Jasa Armada Indonesia Tbk, emiten dengan kode saham IPCM, mengumumkan, strategi yang mereka terapkan untuk menggenjot pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group.
Mereka meyakini bahwa strategi itu terbukti sanggup menjaga kinerja keuangannya tetap stabil.
Laporan Keuangan IPCM untuk Semester I 2024 menunjukkan bahwa perusahaan secara konsisten membukukan peningkatan pendapatan sebesar 5,5%.
Pundi – pundi pendapatannya menjadi Rp 598,8 miliar dari Rp 567,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi pendapatan terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal sebesar Rp 512,2 miliar atau 85,5% dari total pendapatan. Sedangkan kontribusi jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 8,1% atau Rp 48,8 miliar.
Pendapatan jasa penundaan kapal khususnya pada Terminal Khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 27,7% atau senilai Rp 183,2 miliar. Tahun sebelumnya hanya senilai Rp 143,5 miliar.
Hal itu didukung peningkatan kinerja pada beberapa wilayah operasi eksisting maupun wilayah operasi baru di Indonesia bagian timur.
Pada Pelabuhan Umum juga mengalami peningkatan sebesar 14,7% menjadi Rp 250,9 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 218,7 miliar YoY. Kemudian pada TUKS juga meningkat 9,6% menjadi Rp 115,8 miliar dari sebelumnya Rp 105,6 miliar YoY.
Berdasarkan neraca keuangan kinerja IPCM menunjukkan kondisi yang sehat dengan peningkatan aset dari Rp 1,52 triliun atau sekitar 4,4% dari posisi akhir tahun 2023 menjadi Rp 1,59 triliun pada semester pertama 2024.
Pencapaian itu didukung kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 10,8% dari Rp 889,6 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp 986,3 miliar pada akhir Juni tahun 2024. Kondisi itu sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.
Dalam keterangan tertulis yang kami ambil di Jakarta, Rabu (31 Juli 2024), Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita menyatakan, upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil yang optimal.
Pencapaian itu didukung kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 10,8% dari Rp 889,6 miliar pada akhir Desember 2023 menjadi Rp 986,3 miliar pada akhir Juni tahun 2024. Kondisi itu sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.
Dalam keterangan tertulis yang kami ambil di Jakarta, Rabu (31 Juli 2024), Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita menyatakan, upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional dengan mitra strategis telah menunjukkan hasil yang optimal.
“Lalu ekspansi yang kami lakukan di wilayah Indonesia Timur juga telah memperlihatkan potensi pendapatan yang semakin baik diserap Perseroan kedepannya,” katanya.
Terbaru pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 12 Juni 2024 lalu menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan tahun buku 2023 yang seluruhnya berjumlah Rp 157,6 miliar.
Laba tersebut akan dipergunakan sebagai dividen final sebesar Rp 118 miliar (kurang lebih 75%) atau sebesar Rp 22,41 per lembar saham.
Penetapan dividen ini menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM.
“IPCM masih berkomitmen kepada pemegang saham serta konsisten menjaga pertumbuhan Perseroan. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan harapan kepada para pemegang saham akan investasinya di saham IPCM,” ujar Shanti.
Komitmen dan inisiatif IPCM mengedepankan prinsip ESG untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan serta mewujudkan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ditunjukkan pada aspek lingkungan dan pengembangan UMK.
Salah satunya melalui perolehan penghargaan kategori ‘Gold Champion’ untuk program unggulan Penanaman Mangrove & Pengembangan UMK #TenunNyaman dari Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2024.
Totalnya, ada 46 perusahaan yang mendapatkan penghargaan pada ajang CSR perusahaan ini.njutan bagi lingkungan sekitar.
Seperti diketahui, IPCM merupakan satu satunya perusahaan dalam bidang jasa pemanduan dan penundaan yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sejak 22 Desember 2017. IPCM ini merupakan bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group.
Bisnis utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang pelayanan jasa pemanduan kapal dan jasa penundaaan kapal.
IPCM juga penyedia jasa maritim lainnya dengan pangsa pasar utama yaitu melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Di wilayah tersebut terdapat 11 pelabuhan dengan perluasan pasar di seluruh wilayah Indonesia. (*)
Leave a comment